Wellcome to yedha's blog "EPG Studio"

Sabtu, 24 Desember 2011

Buku siswa

GAYA GERAK LISTRIK


Pernahkah kamu memerhatikan tulisan 1,5 V pada baterai, atau 6 V dan 12 V pada akumulator? Besaran 1,5 V, 6 V atau 12 V yang tertulis pada badan baterai atau akumulator menunjukkan beda potensial listrik yang dimilikinya. Hal itu sering disebut gaya gerak listrik (GGL). Untuk membantumu memahami pengertian gaya gerak listrik, perhatikan Gambar 1.1 dan perhatikan pula penjelasannya. Jika sakelar (sk) ditutup, elektron di kutub negatif baterai akan bergerak melalui penghantar menuju kutub positif. Selama dalam perjalanannya, elektron mendapat tambahan energi dari gaya tarik kutub positif. Namun, energi itu akan habis karena adanya tumbukan antarelektron; di dalam lampu tumbukan itu mengakibatkan filamen berpijar dan mengeluarkan cahaya. Sesampainya di kutub positif, elektron tetap cenderung bergerak menuju ke kutub negatif kembali. Namun, hal itu sulit jika tidak ada bantuan energi luar. Energi luar tersebut berupa energi kimia dari baterai. Energi yang diperlukan untuk memindah elektron di dalam sumber arus itulah yang disebut gaya gerak listrik (GGL).

Pada Gambar 9.1 tegangan terukur pada titik AB (misalnya menggunakan voltmeter) ketika sakelar terbuka merupakan GGL baterai. Adapun tegangan terukur ketika sakelar tertutup merupakan tegangan jepit. Nilai tegangan jepit selalu lebih kecil daripada gaya gerak listrik. Tahukah kamu mengapa demikian?

SUMBER ARUS LISTRIK

Kamu sudah mengetahui bagaimana terjadinya arus listrik. Selain itu kamu juga sudah mengenal komponen yang dapat membantu gerakan elektron dalam suatu rangkaian. Suatu komponen yang berfungsi sebagai tempat untuk mengubah satu jenis energi, misalnya energi kimia dan energi gerak, menjadi energi listrik disebut sumber arus listrik. Contohnya baterai, akumulator, dan generator.
Sumber arus listrik dibedakan menjadi dua, yaitu sumber arus listrik bolak-balik (AC) dan sumber arus listrik searah (DC). Sumberarus listrik AC dihasilkan oleh dinamo arus AC dan generator. Ada beberapa macam sumber arus searah, misalnya sel volta, elemen kering (baterai), akumulator, solar sel, dan dinamo arus searah.
Elemen volta, batu baterai, dan akumulator merupakan sumber arus searah yang dihasilkan oleh reaksi kimia. Oleh karena itu, elemen volta, batu baterai, dan akumulator sering disebut elektrokimia. Dikatakan elektrokimia sebab alat tersebut mengubah energi kimia menjadi energi listrik.
Elemen dibedakan menjadi dua, yaitu elemen primer dan elemen sekunder. Elemen primer adalah elemen yang setelah habis muatannya tidak dapat diisi kembali. Contohnya elemen volta dan batu baterai. Elemen sekunder adalah elemen yang setelah habis muatannya dapat diisi kembali. Contohnya akumulator (aki). Pada elemen volta, baterai, dan akumulator terdapat tiga bagian utama, yaitu
a. anode, elektrode positif yang memiliki potensial tinggi,
b. katode, elektrode negatif yang memiliki potensial rendah,
c. larutan elektrolit, cairan yang dapat menghantarkan arus listrik.

a. Elemen Volta
Tahun 1800 Alessandro Volta menemukan dua buah logam yang berbeda jenisnya diletakkan
dalam bak berisi larutan elektrolit, maka akan timbul beda potensial antara kedua logam itu.
Perhatikan

Gambar 1.2

Lempeng tembaga dan seng diletakkan dalam bejana berisi asam sulfat encer. Reaksi kimia yang terjadi menyebabkan elektron terkumpul pada lempeng seng, akibatnya seng berfungsi sebagai kutub negatif. Sebaliknya lempeng tembaga sebagai kutub positif. Jika elemen volta digunakan sebagai sumber tegangan, maka timbul gelembung-gelembung gas. Gelembung ini menghalangi aliran muatan, sehingga harus terus-menerus dihilangkan. Oleh karena itu, elemen volta tidak praktis digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Baterai (sel kering)
Jika kamu membuka baterai, kamu akan menemukan susunan yang mirip dengan Gambar 1.3

Gambar 1.3

Baterai terdiri atas wadah seng yang berisi pasta kimia dengan batang karbon menggantung di tengah-tengah pasta itu. Pasta tersebut berupa senyawa kimia MnO2 dan NH4Cl. Jika kutub-kutub baterai dihubungkan dalam rangkaian, misalnya dengan lampu terjadi reaksi kimia dalam pasta dan seng. Sebagai hasilnya, elektron-elektron terkumpul pada seng, menyebabkan seng berlaku sebagai kutub negatif, dan batang karbon yang terletak pada pasta berlaku sebagai kutub positif. Beda potensial antara kutub-kutub baterai ini sebesar 1,5 volt. Apabila baterai digunakan, lama-kelamaan muatan yang terkumpul pada seng semakin sedikit, dan beda potensialnya menurun. Pada keadaan ini baterai biasanya dikatakan “habis” dan tidak dapat dipakai lagi. Karena bersifat sekali pakai, baterai dengan elektroda karbon dan seng disebut elemen primer.

c. Aki (sel basah)
Aki sering disebut sel basah. Sel basah terdiri atas dua lempeng logam yang berbeda diletakkan dalam cairan elektrolit. Sebagai contoh, lempeng logam pada aki mobil adalah timbal (Pb) dan timbal peroksida (PbO2) yang terletak dalam larutan asam sulfat (H2SO4). Reaksi kimia yang terjadi menyebabkan elektron terkumpul pada timbal, sehingga timbal sebagai kutub negatif dan
timbal peroksida sebagai kutub positif. Aki mobil umumnya mengandung 6 sel, tiap sel menghasilkan beda potensial 2 volt. Oleh karena itu, beda potensial yang dihasilkan aki mobil sebesar 12 volt. Jika digunakan, maka timbal dan timbal peroksida berangsur-angsur berubah menjadi timbal sulfat. Kedua kutub aki tersebut akhirnya tidak memiliki beda potensial lagi. Apa yang harus dilakukan, agar aki tersebut dapat berfungsikembali? Dibandingkan baterai seng karbon, aki memiliki keunggulan,
yaitu dapat diisi ulang. Caranya dengan mengalirkan arus listrik melalui aki tersebut dari sumber tegangan lain dengan arah terbalik seperti Gambar 1.5 . Dengan cara ini, maka timbal sulfat tersebut kembali lagi menjadi timbal dan timbal peroksida, maka aki siap dipakai lagi. Kemampuan aki yang dapat dipakai berulang-ulang dengan cara diisi lagi menjadikan aki tergolong sebagai elemen
sekunder.


Gambar 1.4 Gambar 1.5

d. Stop kontak
Berbagai peralatan listrik di rumahmu dirancang untuk menggunakan listrik dari PLN. Beda potensial listrik ini sebesar 220 volt, disebut tegangan jala-jala. Sumber tegangan listrik ini dapat kamu jumpai pada stop kontak di dinding rumahmu, seperti Gambar 1.6


Gambar 1.6

Energi listrik ini dihasilkan oleh generator listrik. Generator listrik mengubah bentuk energi lain seperti energi air, uap atau nuklir menjadi energi listrik. Kamu akan belajar lebih banyak tentang generator ini pada Bab Elektromagnetik.

C. PENGUKURAN TEGANGAN LISTRIK

Kamu sudah mengetahui bahwa alat ukur lsitrik yang cukup penitng, selain amperemeter, adalah voltmeter. Amperemeter digunakan untuk mengetahui kuat arus listrik dalam suatu rangkaian tertutup. Adapun, voltmeter digunakan untuk mengukur beda potensial. Misalnya beda potensial antara kutub-kutub baterai atau beda potensial di dua titik suatu rangkaian listrik. Dalam suatu rangkaian, penggunaan voltmeter secara paralel. Maksudnya, terminal positif voltmeter (berwarna merah) dihubungkan dengan kutub positif batu baterai. Adapun kutub negatif voltmeter dihubungkan dengan kutub negatif batu baterai.
Salah satu contoh penggunaan voltmeter yaitu pada pengukuran gaya gerak listrik dan tegangan jepit suatu rangkaian.Untuk lebih jelasnya, lakukan Kegiatan praktikum 1.1(terdapat dalam LKS 01) secara berkelompok
Perbedaan antara besarnya GGL dengan tegangan jepit menimbulkan adanya kerugian tegangan. Baterai atau sumber arus listrik lainnya memiliki hambatan dalam. Dalam suatu rangkaian, hambatan dalam (r) selalu tersusun seri dengan hambatan luar (R). Perhatikan Gambar 1.7
.
Gambar 1.7 hambatan dalam

Berdasarkan gambar, rumus Hukum Ohm dapat ditulis sebagai berikut.

Untuk beberapa elemen yang dipasang secara seri berlaku :
Etotal E1 E2 ... En nE
Rtotal r1 r2 rn nr
Sehingga : I =nE/(R+nR

Gambar 1.8 rangkaian elemen secara seri

Untuk beberapa elemen yang dipasang secara paralel berlaku :
ETotal E1 E2 E3 E

1/(r tot)=1/(r 1)+ 1/(r 2)+⋯+11/(r n)

rtot=r/n gambar 1.9 rangkaian elemen secara pararel

sehingga: I= E/(R+r/n)
Keberadaan hambatan dalam itulah yang menyebabkan kerugian tegangan. Kerugian tegangan dilambangkan dengan U satuannya volt. Hubungan antara GGL, tegangan jepit,
dan kerugian tegangan dirumuskan.
E = V + U
dengan:
E = gaya gerak listrik satuannya volt (V)
V = tegangan jepit satuannya volt (V)
U = kerugian tegangan satuannya volt (V)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )


Sekolah : SMP....
Kelas : IX (Sembilan)
Mata Pelajaran : IPA FISIKA
Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi
3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar
3.3 Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus listrik yang ditimbulkannya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

A. Indikator
1. Kognitif
a. Produk
1. Menjelaskan konsep gaya gerak listrik (GGL) sumber arus listrik.
2. Mengukur GGL dan mengukur tegangan jepit.
3. Mengetahui perbedaan antara GGL dengan tegangan jepit

b. Proses
Melakukan ekperimen Mengukur elemen dan mengukur tegangan jepit, meliputi :
1) Mengamati
2) Menyimpulkan

2. Psikomotor
Mengukur gaya gerak listrik (ggl) dan mengukur tegangan jepit.

3. Afektif
a. Karakter: Berpikir kreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan bertanggung jawab, peduli, serta berperilaku santun
b. Keterampilan sosial: bekerjasama, menyampaikan pendapat, menjadi pendengar yang baik, dan menanggapi pendapat orang lain


B. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a. Prroduk :
Peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian gaya gerak listrik (ggl) dan tegangan jepit.
2. Membedakan gaya gerak listrik (ggl) dan tegangan jepit.
3. Mengetahui cara mengukur gaya gerak listrik (ggl) dan tegangan jepit.
4. Mengukur beda potensial listrik.

b. Proses
Siswa diminta untuk melakukan eksperimen untuk mengukur gaya gerak listrik (ggl) dan mengukur tegangan jepit. Sesuai dengan rincian tugas yang ditentukan di LKS.

2. Psikomotor
a. Siswa diminta untuk melakukan eksperimen untuk mengukur gaya gerak listrik (ggl) dan mengukur tegangan jepit.
b. Siswa dapat membedakan antara GGL dengan tegangan jepit
c. Siswa dapat memberikan kesimpulan dari dari percobaan mengukur GGL dan tegangan jepit.

3. Afektif
a. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter berpikir kreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan berperilaku santun sesuai LP: pengamatan perilaku berkarakter.
b. Bekerjasama dalam kegiatan praktik dan aktif menyampaikan pendapat, menjadi pendengar yang baik, dan menanggapi pendapat orang lain dalam diskusi sesuai LP: Ketrampilan sosial.

C. Materi Pembelajaran
Listrik Dinamis

D. Metode Pembelajaran
1. Model : - Cooperative Learning
2. Metode : - Diskusi kelompok
- Eksperimen

E. Sumber Belajar
1. Buku siswa “Listrik dinamis”
2. LKS
3. Lingkungan sekitar



F. Alat dan Bahan
 Baterai
 Lampu
 Jembatan Penghubung
 Kabel Penghubung
 Multitester
 Papan Rangkaian
 Dudukan Lampu


G. Kegiatan Belajar Mengajar

Pertemuan I (2 x 40 menit)
No
Aktivitas Pembelajaran Penilaian
1 2 3 4
A Pendahuluan (5 menit)
1 Motivasi dan Apersepsi :
Mengapa Radio bisa mengeluarkan suara.tapi ketika menggunakan baterai jika dipakai terus menerus suaranya melemah?
2 Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran: kognitif (produk, proses); psikomotorik; dan afektif (ket berampilan sosial dan perilaku berkarakter).


B Kegiatan Inti (70 menit)
1 Siswa dibimbing oleh guru untuk membentuk kelompok diskusi.
2 Guru membagikan LKS 0-1 kepada masing-masing kelompok.
3 Siswa diminta menuliskan hipotesis tentang percobaan megukur ggl dan tegangan jepit.
4 Guru mendemonstarikan cara memasang rangkaian serta cara mengukur ggl dan tegangan jepit.
5 Dibimbing oleh guru, siswa melakukan percobaan tentang mengukur ggl dan tegangan jepit sesuai dengan prosedur percobaan pada LKS-01 serta seperti yang telah di demonstarikan sebelumnya.
6 Setelah melakukan percobaan, siswa di diminta mengerjakan petanyaan diskusi pada LKS-01.
7 Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk membacakan hasil pengukuran dan hasil diskusi kelompok.
8 Siswa diminta menyimpulkan hasil percobaan tentang ggl dan tegangan jepit.
9 Guru memberikan penguatan tentang kesimpulan percobaan dan tegangan jepit.
10 Perwakilan siswa diminta untuk dapat menyebutkan perbedaan antara ggl dan tegangan jepit.
11 Guru memberikan penguatan tentang perbedaan ggl dan tegangan jepit.

C Penutup (5 menit)
1 Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil percobaan tentang hal-hal yang berhubungan dengan mengukur ggl elemen dan mengukur tegangan jepit.
2 Guru meminta setiap kelompok berdiskusi untuk memperoleh jawaban tentang pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam LP-01 di rumah. Hasil kerja kelompok harus dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.
3 Guru memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya atau menyampaikan usulan agar pembelajaran berikutnya lebih baik.


Pertemuan II (2 x 40 menit)
No Aktivitas Pembelajaran Penilaian
1 2 3 4
A Pendahuluan (5 menit)
1 Motivasi dan Apersepsi:
Guru memberikan sebuah fenomena alam yang berkaitan dengan elemen listrik.. kemudian siswa memberikan tanggapannya.
2 Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran: kognitif (produk, proses); psikomotorik; dan afektif (keterampilan sosial dan perilaku berkarakter).

B Kegiatan Inti (70 menit)
1 Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian elemen listrik.
2 Guru memberikan penguatan atas jawaban siswa.
3 Siswa diminta dapat menjelaskan perbedaan elemen primer dan elemen sekunder.
4 Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai perbedaan elemen primer dan elemen sekunder.
5 Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan beberapa contoh elemen primer dan elemen sekunder.
6 Guru membagi siswa kedalam 10 kelompok.
7 Guru membagi tugas kelompok:
 2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan karakteristik dan prinsip kerja elemen volta.
 2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan karakteristik dan prinsip kerja baterai.
 2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan karakteristik dan prinsip kerja akumulator (aki).
 2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan karakteristik dan prinsip kerja dinamo.
 2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan karakteristik dan prinsip kerja sel surya.
8 Guru meberikan waktu kepada setiap kelompok untuk melakukan diskusi kelompok.
9 Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelompok yang lain.
10 Guru menanggapi hasil diskusi kelompok dan memberikan informasi yang sebenarnya.


C Penutup (5 menit)
1 Guru memberikan penghargaan kepada setiap kelompok yang memiliki kinerja kerjasama yang baik.
2 Siswa diberi LP-03 untuk mengukur penguasaan konsep mereka tentang elemen volta.
3 Guru memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya atau menyampaikan usulan agar pembelajaran berikutnya lebih.

H. Penilaian
Teknik : Penilaian Produk (LP-01 dan LP-03)
Penilaian Kinerja (LKS-01)
Penilaian Afektif (LP-02)





...............,......................
Mengetahui
Kepala SMP Guru Mata Pelajaran



......................... ..............................
NIP. NIP.




Eksperimen

STANDAR KOMPETENSI
3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar
3.3 Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus listrik yang ditimbulkannya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

A. Indikator
1. Kognitif:
a. Produk
1. Menjelaskan konsep gaya gerak listrik (ggl) sumber arus listrik.
2. Mengukur gaya gerak listrik (GGL) dan tegangan jepit.
3. Mengetahui perbedaan antara GGL dengan tegangan jepit?

b. Proses
Melakukan ekperimen mengukur gaya gerak listrik (GGL) dan tegangan jepit, meliputi :
1. Mengamati
2. Menyimpulkan

2. Psikomotor:
Mengukur gaya gerak listrik (GGL) dan tegangan jepit.

3. Afektif
a. Karakter: Berpikir kreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan bertanggung jawab peduli, serta berperilaku santun
b. Keterampilan sosial: bekerjasama, menyampaikan pendapat, menjadi pendengar yang baik, dan menanggapi pendapat orang lain

B. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a. Produk:
1. Menjelaskan pengertian gaya gerak listrik (ggl) dan tegangan jepit.
2. Membedakan gaya gerak listrik (ggl) dan tegangan jepit.
3. Menjelaskan cara mengukur gaya gerak listrik (ggl).
4. Menjelaskan cara mengukur tegangan jepit.
5. Mengukur beda potensial listrik.



b. Proses
Siswa diminta untuk melakukan eksperimen untuk mengukur gaya gerak listrik (ggl) dan mengukur tegangan jepit. Sesuai dengan rincian tugas yang ditentukan di LKS.

2. Psikomotorik:
1. Siswa diminta untuk melakukan eksperimen untuk mengukur gaya gerak listrik (ggl) dan mengukur tegangan jepit.
2. Siswa dapat membedakan antara GGL dengan tegangan jepit
3. Siswa dapat memberikan kesimpulan dari dari percobaan mengukur GGL dan tegangan jepit.

3. Afektif:
a. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter berpikir kreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan berperilaku santun sesuai LP: pengamatan perilaku berkarakter.
b. Bekerjasama dalam kegiatan praktik dan aktif menyampaikan pendapat, menjadi pendengar yang baik, dan menanggapi pendapat orang lain dalam diskusi sesuai LP: Ketrampilan sosial.


Tujuan:

1. Mengukur ggl elemen dan mengukur tegangan jepit.
2. Mengetahui perbedaan antara GGL dengan tegangan jepit?


Alat dan Bahan:
 Lampu
 Papan rangkaian
 Baterai 1,5 Volt (2 buah)
 Voltmeter
 kabel penghubung
 Jembatan Penghubung
 Dudukan Baterai





Cara Kerja:
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Ukurlah tegangan baterai sebelum dirangkaikan dengan rangkaian (GGL).
3. Rangkai alat dan bahan yang tersedia seperti gambar.
4. Amati angka yang ditunjukkan skala voltmeter sebagai tegangan jepitnya.
5. Catatlah hasil pengamatan kelompokmu pada tabel hasil percobaan!.


Tabel Hasil Percobaan

NO
GGL Tegangan Jepit
(Satu Lampu)
1


Pertanyaan Diskusi:
1. Lebih besar manakah antara gaya gerak listrik baterai (GGL) dengan tegangan jepitnya?
2. Nyatakan kesimpulan kelompokmu berdasarkan hasil percobaan!.

IPA terpadu materi pokok asam, basa, dan garam

A. Pengertian Asam, Basa, dan Garam
1. Asam
Istilah "asam" merupakan terjemahan dari istilah yang digunakan untuk hal yang sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid (bahasa Inggris), zuur (bahasa Belanda), atau Säure (bahasa Jerman) yang secara harfiah berhubungan dengan rasa masam. Dalam kimia, istilah asam memiliki arti yang lebih khusus. Terdapat tiga definisi asam yang umum diterima dalam kimia, yaitu definisi Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis.
 Arrhenius: Menurut definisi ini, asam adalah suatu zat yang meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang pertama kali dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air.
 Brønsted-Lowry: Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton kepada basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat. Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi Arrhenius).
 Lewis: Menurut definisi ini, asam adalah penerima pasangan elektron dari basa. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat mencakup asam yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti besi(III) klorida. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital molekul. Secara umum, suatu asam dapat menerima pasangan elektron pada orbital kosongnya yang paling rendah (LUMO) dari orbital terisi yang tertinggi (HOMO) dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari asam bergabung membentuk orbital molekul ikatan.
Walaupun bukan merupakan teori yang paling luas cakupannya, definisi Brønsted-Lowry merupakan definisi yang paling umum digunakan. Dalam definisi ini, keasaman suatu senyawa ditentukan oleh kestabilan ion hidronium dan basa konjugat terlarutnya ketika senyawa tersebut telah memberi proton ke dalam larutan tempat asam itu berada. Stabilitas basa konjugat yang lebih tinggi menunjukkan keasaman senyawa bersangkutan yang lebih tinggi.
Sistem asam/basa berbeda dengan reaksi redoks; tak ada perubahan bilangan oksidasi dalam reaksi asam-basa.
 Sejarah
Sekitar tahun 1800, banyak kimiawan Prancis, termasuk Antoine Lavoisier, secara keliru berkeyakinan bahwa semua asam mengandung oksigen. Lavoisier mendefinisikan asam sebagai zat mengandung oksigen karena pengetahuannya akan asam kuat hanya terbatas pada asam-asam okso dan karena ia tidak mengetahui komposisi sesungguhnya dari asam-asam halida, HCl, HBr, dan HI. Lavoisier-lah yang memberi nama oksigen dari kata bahasa Yunani yang berarti "pembentuk asam". Setelah unsur klorin, bromin, dan iodin teridentifikasi dan ketiadaan oksigen dalam asam-asam halida ditemukan oleh Sir Humphry Davy pada tahun 1810, definisi oleh Lavoisier tersebut harus ditinggalkan.
Kimiawan Inggris pada waktu itu, termasuk Humphry Davy, berkeyakinan bahwa semua asam mengandung hidrogen. Kimiawan Swedia Svante Arrhenius lalu menggunakan landasan ini untuk mengembangkan definisinya tentang asam. Ia mengemukakan teorinya pada tahun 1884.
Pada tahun 1923, Johannes Nicolaus Brønsted dari Denmark dan Martin Lowry dari Inggris masing-masing mengemukakan definisi protonik asam-basa yang kemudian dikenal dengan nama kedua ilmuwan ini. Definisi yang lebih umum diajukan oleh Lewis pada tahun yang sama, menjelaskan reaksi asam-basa sebagai proses transfer pasangan elektron.
2. Basa
Basa kalu menurut Arrhenius ialah senyawa yang terlarut dalam air yang sudah menghasilkan ion hidroksida (OH). Semakin banyaknya jumlah ion OH yang dihasilkan, maka semakin kuat lah sifat basanya. Basa juga dapat menetralisasikan asam (H+) dan menghasilkan air (H20).
Berdasarkan kemampuan melepaskan ion OH”, basa dapat terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Basa kuat, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH dalam jumlah yang besar. Basa kuat biasanya disebut dengan istilah kausatik. Contohnya kayak Natrium hidroksida, Kalium hidroksida, dan Kalsium hidroksida.
b. Sedangkan Basa lemah, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH” dalam jumlah kecil.Contohnya kayak ammonia.
Penggunaan basa dalam kehidupan sehari-hari adalah seperti dibawah ini.
a. Bahan dalam pembuatan semen
b. Pembuatan deterjen/sabun
c. Baking soda dalam pembuatan kue.


3. Garam

Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Komponen kation dan anion ini dapat berupa senyawa anorganik seperti klorida (Cl−), dan bisa juga berupa senyawa organik seperti asetat (CH3COO−) dan ion monoatomik seperti fluorida (F−), serta ion poliatomik seperti sulfat (SO42−). Natrium klorida (NaCl), bahan utama garam dapur adalah suatu garam.
Ada banyak macam-macam garam. Garam yang terhidrolisa dan membentuk ion hidroksida ketika dilarutkan dalam air maka dinamakan garam basa. Garam yang terhidrolisa dan membentuk ion hidronium di air disebut sebagai garam asam. Garam netral adalah garam yang bukan garam asam maupun garam basa. Larutan Zwitterion mempunyai sebuah anionik dan kationik di tengah di molekul yang sama, tapi tidak disebut sebagai garam. Contohnya adalah asam amino, metabolit, peptida, dan protein.
Larutan garam dalam air (Misalnya natrium klorida dalam air) merupakan larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Cairan dalam tubuh makhluk hidup mengandung larutan garam, misalnya sitoplasma dan darah. Tapi, karena cairan dalam tubuh ini juga mengandung banyak ion-ion lainnya, maka tidak akan membentuk garam setelah airnya diuapkan.

B. Sifat Larutan Asam, Basa, dan Garam

Asam, basa dan garam terdapat dalam banyak bahan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu asam, basa dan garam telah dikenal sebagai zat-zat yang menarik untuk dipelajari sejak jaman alkimia. Kimia asambasa berperanan penting dalam banyak proses yang terjadi dalam tubuhmu. Sebagai contoh peran asam dalam tubuhmu selama berolah raga. Ketika kamu berolah raga, asam laktat akan dihasilkan sebagai hasil samping prosesproses di dalam sel. Bila kita berolah raga lebih giat, akan lebih banyak asam laktat yang dihasilkan daripada yang dapat dikeluarkan melalui sistem sirkulasi.

Secara sederhana, sifat-sifat yang teramati juga mampu membedakan asam, basa dan garam, seperti berikut ini.

C. Asam dan Basa dapat Dibedakan dari Rasa dan Sentuhan

rasa bukan merupakan cara yang aman untuk mengklasifikasikan asam dan basa, mungkin kamu telah mengenal bahwa asam rasanya masam. Jeruk, jus lemon, Meskipun tomat dan cuka sebagai contoh, merupakan larutan yang bersifat asam. Sebaliknya, basa mempunyai rasa pahit. Akan tetapi rasa sebaiknya jangan dipergunakan untuk menguji adanya asam atau basa, karena kamu tidak boleh begitu saja mencicipi zat-zat kimia yang belum dikenal karena banyak diantaranya yang bersifat racun atau bersifat korosif. Seperti halnya rasa, sentuhan bukan merupakan cara yang aman untuk menguji basa, tetapi kamu telah terbiasadengan sentuhan sabun saat kamu mandi atau mencuci yang terasa licin. Basa (seperti sabun) bersifat alkali, bereaksi dengan protein di dalam kulit sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian. Reaksi ini merupakan bagian dari rasa licin yang diberikan oleh sabun, yang sama halnya dengan proses pembersihan. Gambar 2.10 menunjukkan bagaimana reaksi-reaksi tersebut menjadikan basa sebagai pembersih saluran yang sangat baik. Asam juga merupakan penyusun dari berbagai makanan, seperti cuka, keju, dan buah-buahan, bahkan asam lambung di dalam perut kalian juga mengandung


asam yang membantu menghancurkan makanan selama proses pencernaan. Beberapa asam yang telah dikenal dalam kehidupan sehari-hari disajikan dalam Tabel 2.4 dan Gambar 2.11 menunjukkan label komposisi suatu
minuman rasa jeruk yang mengandung asam sitrat. Dalam keadaan murni, umumnya basa berupa kristal padat. Produk rumah tangga apa yang mengandung basa?. Beberapa produk rumah tangga yang mengandung basa, antara lain deodoran, antasid, dan sabun. Basa yang digunakan secara luas adalah kalsium hidroksida, suatu basa yang berupa tepung kristal putih yang mudah larut dalam air.


D. Asam, Basa dan Garam Bersifat Elektrolit

Apakah air dapat menghantarkan listrik? Sebenarnya air murni adalah penghantar listrik yang buruk. Akan tetapi bila dilarutkan asam, basa, atau garam ke dalam air maka larutan ini dapat menghantarkan arus listrik. Zat-zat yang larut dalam air dan dapat membentuk suatu larutan yang menghantarkan arus listrik dinamakan larutan elektrolit. Contohnya adalah larutan garam dapur dan larutan asam klorida. Zat yang tidak menghantarkan arus listrik dinamakan larutan nonelektrolit. Contohnya adalah larutan gula dan larutan urea.

Untuk mengetahui apakah suatu larutan asam, basa dan garam dapat menghantarkan arus listrik atau tidak, digunakan suatu alat yang disebut alat penguji elektrolit. Alat penguji elektrolit sederhana terdiri dari dua elektroda (anoda dan katoda) yang dihubungkan dengan sumber arus listrik searah dan dilengkapi dengan lampu serta bejana untuk meletakkan larutan yang akan diselidiki. Jika larutan menghantar arus listrik, maka lampu pijar pada rangkaian itu akan menyala dan terjadi suatu perubahan (misalnya: timbulnya gelembung-gelembung gas) pada salah satu atau kedua elektrodanya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )



Sekolah : SMP
Kelas / Semester : VII (tujuh ) / Ganjil
Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Standar Kompetensi
2. Memahami Klasifikasi Zat

Kompetensi Dasar
2.1 Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan
indikator yang tepat.

A. INDIKATOR
1. Kognitif :
a. Produk
1. Mendeskripsikan asam, basa, dan garam.
2. Melakukan eksperimen dengan menggunakan kertas lakmus atau ph stik untuk menentukan sifat asam dan basa dari suatu larutan.
3. Mengelompokkan bahan-bahan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan konsep asam, basa, dan garam.
4. Mengetahui daya hantar listrik larutan asam, basa, dan garam.


b. Proses
Melakukan ekperimen untuk mengetahui daya hantar listrik larutan asam, basa, dan garam, meliputi :
1) Mengamati
2) Menyimpulkan

2. Psikomotor
Melakukan pengamatan dan diskusi untuk :
1. Mengetahui apakah asam, basa, dan garam dapat menghantarkan arus listrik.
2. Membedakan kekuatan asam, basa, dan garam berdasarkan daya hantar listriknya.

3. Afektif
a. Karakter: Berpikir kreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan bertanggung jawab, peduli, serta berperilaku santun
b. Keterampilan sosial: bekerjasama, menyampaikan pendapat, menjadi pendengar yang baik, dan menanggapi pendapat orang lain

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Produk :
1. Siswa dapat mendeskripsikan pengertian asam, basa, dan garam.
2. Siswa dapat mengetahui ciri-ciri dari zat asam, basa, dan garam.
3. Siswa dapat membedakan zat asam, basa, dan garam.
4. Siswa dapat mengelompokkan zat asam, basa, dan garam.
5. Siswa dapat menentukan sifat-sifat asam, basa, dan garam dari larutan.
6. Siswa dapat mengetahui daya hantar listrik larutan asam, basa, dan garam.

b. Proses
1. Melakukan diskusi kelompok untuk mengetahui pengertian, ciri-ciri dan perbedaan serta pengelompokan dari zat asam, basa, dan garam.
2. Melakukan eksperimen dengan menggunakan kertas lakmus atau ph stik untuk menentukan sifat asam dan basa dari suatu larutan.
3. Melakukan eksperimen untuk mengetahui daya hantar listrik larutan asam, basa, dan garam.

c. Psikomotorik
Melakukan pengamatan dan diskusi untuk :
1. Mengetahui apakah asam, basa, dan garam dapat menghantarkan arus listrik.
2. Membedakan kekuatan asam, basa, dan garam berdasarkan daya hantar listriknya.



2. Afektif
a. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter berpikir kreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan berperilaku santun sesuai LP: pengamatan perilaku berkarakter.
b. Bekerjasama dalam kegiatan praktik dan aktif menyampaikan pendapat, menjadi pendengar yang baik, dan menanggapi pendapat orang lain dalam diskusi sesuai LP: Ketrampilan sosial.

B. MATERI PEMBELAJARAN
Larutan Asam, Basa, dan Garam
Catatan : Bahan ajar tentang asam, basa, dan garam terdapat pada buku siswa.

C. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : Inkuiri
Metode pembelajaran : Eksperimen, Diskusi dan tanya-jawab

D. SUMBER BELAJAR
1. Buku siswa
2. LKS
3. Lingkungan sekitar

E. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Pertemuan I ( 30 menit)
No
Aktivitas Pembelajaran Penilaian
1 2 3 4
A Pendahuluan ( 10menit)
1. Salam
2. Motivasi dan Apersepsi:
Guru menanyakan “Saat mulut kita terasa asam atau makan-makanan yang merusak gigi dan menimbulkan bau mulut, mengapa kita harus menggosok gigi dengan pasta gigi?. Bagaimana rasa mulut kalian setelah menggosok gigi? “
3. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran: kognitif (produk, proses); psikomotorik; dan afektif (keterampilan berampilan sosial dan perilaku berkarakter)

B Kegiatan Inti (10 menit)
1. Siswa dibimbing oleh guru dalam pembentukan kelompok.
2. Siswa dibimbing oleh guru melakukan diskusi kelompok untuk mendeskripsikan tentang asam, basa, dan garam berdasarkan buku siswa yang telah disediakan.
3. Guru menunujuk salah satu kelompok untuk dapat membedakan zat asam, basa, dan garam serta menentukan ciri-ciri untuk masing-masing zat.
4. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari kelompok tersebut.
5 Guru kembali menunjuk salah satu kelompok kelompok untuk dapat menjelaskan tentang sifat-sifat dari zat asam, basa, dan garam.
6 Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari kelompok tersebut.
7 Guru menanggapi dan memberikan penguatan untuk semua jawaban yang telah disampaikan oleh masing-masing kelompok.


C Penutup (2menit)
1 Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang hasilnya sangat bagus
1 Guru memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya atau menyampaikan usulan agar pembelajaran berikutnya lebih baik.
2 Siswa diberi LP-02 untuk mengukur penguasaan konsep mereka Larutan asam, basa, dan garam.



Pertemuan II ( 30 menit)
No
Aktivitas Pembelajaran Penilaian
1 2 3 4
A Pendahuluan ( 10menit)
1. Salam
2. Motivasi dan Apersepsi:
Guru menanyakan “Pernahkah kamu meremas remas bunga sepatu berwarna kemudian ditetesi dengan asam cuka? Apa yang terjadi? “
3. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran: kognitif (produk, proses); psikomotorik; dan afektif (keterampilan berampilan sosial dan perilaku berkarakter)

B Kegiatan Inti (10 menit)
1. Siswa dibimbing oleh guru dalam pembentukan kelompok.
2. Guru meminta perwakilan kelompok untuk mengambil alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum serta membagikan LKS-01 (percobaan) kepada masing-masing kelompok.
3. Guru memberikan arahan agar secara santun setiap anggota kelompok melakukan eksperimen dengan menggunakan kertas lakmus atau ph stik untuk menentukan sifat asam dan basa dari suatu larutan secara teliti sesaui dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan.
4. Siswa dibimbing oleh guru melakukan percobaan dengan menggunakan kertas lakmus atau ph stik untuk menentukan sifat asam dan basa dari suatu larutan sesuai dengan prosedur percobaan pada LKS-01.
5 Setelah selesai melakukan percobaan, guru meminta masing-masing kelompok melakukan diskusi kelompok untuk mengerjakan pertanyaan diskusi pada LKS-01.
6 Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk membacakan hasil percobaan dan hasil diskusi kelompok.
7 Siswa diminta menyimpulkan hasil percobaan kertas lakmus atau ph stik untuk menentukan sifat asam dan basa dari suatu larutan.
8 Guru memberikan penguatan untuk semua jawaban yang telah disampaikan oleh masing-masing kelompok.
9 Guru meminta perwakilan kelompok untuk mengumpulkan LKS-01.


C Penutup ( 2 menit)
1 Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang hasilnya sangat bagus
1 Guru memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya atau menyampaikan usulan agar pembelajaran berikutnya lebih baik.
2 Guru memberikan tugas individu kepada siswa untuk mencari bahan-bahan di sekitar rumah dan dikelompokkan ke dalam zat- zat yang bersifat asam, basa dan garam.


Pertemuan III ( 30 menit)
No
Aktivitas Pembelajaran Penilaian
1 2 3 4
A Pendahuluan ( 10menit)
1. Salam
2. Motivasi dan Apersepsi:
Guru menanyakan “Pernahkah kalian melihat seseorang mencari ikan dengan menggunakan ”setrum” atau aliran listrik yang berasal dari aki? Apa yang terjadi setelah beberapa saat ujung alat yang telah dialiri arus listrik itu dicelupkan ke dalam air sungai? “.
3. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran: kognitif (produk, proses); psikomotorik; dan afektif (keterampilan berampilan sosial dan perilaku berkarakter)
B Kegiatan Inti (10 menit)
1. Siswa dibimbing oleh guru dalam pembentukan kelompok.
2. Guru meminta perwakilan kelompok untuk mengambil alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum serta membagikan LKS-02 (percobaan) sebagai penuntun praktikum siswa.
3. Guru memberikan arahan agar secara santun setiap anggota kelompok melakukan eksperimen untuk mengetahui daya hantar listrik larutan asam, basa, dan garam secara teliti sesaui dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan.
4. Siswa dibimbing oleh guru melakukan eksperimen untuk mengetahui daya hantar listrik larutan asam, basa, dan garam.
5 Setelah selesai melakukan percobaan, guru meminta masing-masing kelompok melakukan diskusi kelompok untuk mengerjakan pertanyaan diskusi pada LKS-02.
6 Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk membacakan hasil percobaan dan hasil diskusi kelompok.
7 Siswa diminta menyimpulkan hasil eksperimen untuk mengetahui daya hantar listrik larutan asam, basa, dan garam.
8 Guru memberikan penguatan untuk semua jawaban yang telah disampaikan oleh masing-masing kelompok.


C Penutup (2menit)
1 Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang hasilnya sangat bagus
1 Guru memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya atau menyampaikan usulan agar pembelajaran berikutnya lebih baik.
2 Guru memberikan tugas individu kepada siswa untuk mengukur kemampuan siswa tentang materi larutan asam, basa, dan garam.

F. Penilaian
Teknik : Penilaian ranah kognitif
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah psikomotorik



Lembar Kerja Siswa (LKS-01
)
Larutan Asam, Basa, dan Garam

Nama Kelompok : .........................................................................................
Kelas : VII (tujuh)


Memahami Klasifikasi Zat

2.1 Mengelompokkan sifat larutan asam, basa, dan garam melalui alat dan indikator yang tepat.

1. Kognitif :
a. Produk
Menentukan sifat asam dan basa dari suatu larutan..

2. Proses
Melakukan ekperimen dengan menggunakan kertas lakmus atau ph stik untuk menentukan sifat asam dan basa dari suatu larutan, meliputi :
1) Mengamati
2) Menyimpulkan

3. Psikomotor
Melakukan pengamatan dan diskusi untuk menentukan sifat asam dan basa dari suatu larutan.

4. Afektif
a. Karakter: Berpikir kreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan bertanggung jawab, peduli, serta berperilaku santun
b. Keterampilan sosial: bekerjasama, menyampaikan pendapat, menjadi pendengar yang baik, dan menanggapi pendapat orang lain

Larutan Asam, Basa, dan Garam


• Pahami setiap petunjuk yang diberikan dengan cermat sebelum anda melakukan diskusi
• Perbanyak referensi buku-buku IPA terpadu yang relevan untuk memperkuat konsep dan pemahaman Anda.
• Tanyakan pada guru jika ada hal-hal yang kurang jelas.


a. Tujuan
1. Siswa dapat menentukan sifat keasaman dan kebasaan dari suatu larutan dengan menggunakan indikator kertas lakmus..

b. Rumusan Masalah

........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

c. Hipotesis

.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

d. Alat dan Bahan
Alat : Bahan :
1. Lakmus merah 1. Air sabun 6. Cat
2. Lakmus biru 2. Air jeruk 7. Air ledeng
3. Pipet tetes 3. Larutan CH3COOH (cuka)
4. Plat tetes 4. Larutan NaCl ( garam dapur)


e. Langkah kerja
Adapun langkah kerjanya adalah sebagai berikut :
1. Siapkan lakmus merah dan lakmus biru pada plat tetes.
2. Teteskan 1 tetes air sabun pada masing-masing lakmus. Perhatikan perubahan warna yang terjadi.
3. Catat hasil pengamatan dalam tabel.
4. Ulangi langkah 2-3 dengan mengganti air sabun dengan larutan uji lainnya.
5. Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatan dan diskusikan pertanyaan diskusi dengan teman satu kelompok.

f. Tabel Pengamatan

g. Pertanyaan diskusi
1. Bagaimanakah warana lakmus merah setelah ditetesi air sabun?. Bagaimana warna lakmus biru setelah ditetesi air sabun?

..................................................................................................................................................................................................................................................................
2. Bagaimanakah warana lakmus merah setelah ditetesi air jeruk?. Bagaimana warna lakmus biru setelah ditetesi air jeruk?

......................................................................................................................................................................................................................................................

3. Bagaimanakah warana lakmus merah setelah ditetesi air cuka?. Bagaimana warna lakmus biru setelah ditetesi air cuka?
.................................................................................................................................................................................................................................................................

4. Bagaimanakah warana lakmus merah setelah ditetesi larutan garam dapur?. Bagaimana warna lakmus biru setelah ditetesi larutan garam dapur?
.................................................................................................................................................................................................................................................................

5. Bagaimanakah warana lakmus merah setelah ditetesi larutan obat maag?. Bagaimana warna lakmus biru setelah ditetesi larutan obat maag?
.................................................................................................................................................................................................................................................................


6. Bagaimanakah warana lakmus merah setelah ditetesi cat?. Bagaimana warna lakmus biru setelah ditetesi cat?
.................................................................................................................................................................................................................................................................

7. Bagaimanakah warana lakmus merah setelah ditetesi air ledeng?. Bagaimana warna lakmus biru setelah ditetesi air ledeng?
.................................................................................................................................................................................................................................................................

h. Kesimpulan
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................



Lembar Kerja Siswa (LKS-02)
Larutan Asam, Basa, dan Garam

Nama Kelompok : .........................................................................................
Kelas : VII (tujuh)



Memahami Klasifikasi Zat


2.1 Mengelompokkan sifat larutan asam, basa, dan garam melalui alat dan indikator yang tepat.

1. Kognitif :
a. Produk
Mengetahui daya hantar listrik larutan asam, basa, dan garam.

2. Proses
Melakukan ekperimen untuk mengetahui daya hantar listrik larutan asam,
basa, dan garam, meliputi :
1) Mengamati
2) Menyimpulkan

3. Psikomotor
Melakukan pengamatan dan diskusi untuk :
1. Mengetahui apakah asam, basa, dan garam dapat menghantarkan arus listrik.
2. Membedakan kekuatan asam, basa, dan garam berdasarkan daya hantar listriknya.

4. Afektif
a. Karakter: Berpikir kreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan bertanggung jawab, peduli, serta berperilaku santun
b. Keterampilan sosial: bekerjasama, menyampaikan pendapat, menjadi pendengar yang baik, dan menanggapi pendapat orang lain

Larutan Asam, Basa, dan Garam


• Pahami setiap petunjuk yang diberikan dengan cermat sebelum anda melakukan diskusi
• Perbanyak referensi buku-buku IPA terpadu yang relevan untuk memperkuat konsep dan pemahaman Anda.
• Tanyakan pada guru jika ada hal-hal yang kurang jelas.


a. Tujuan
1. Siswa dapat mengetahui apakah asam, basa, dan garam dapat menghantarkan arus listrik?.
2. Siswa mampu membedakan kekuatan asam, basa, dan garam berdasarkan daya hantar listriknya.

b. Rumusan Masalah

........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

c. Hipotesis

.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................


d. Alat dan Bahan
Alat : Bahan :
1. Baterai 1. Larutan NaOH (Air sabun)
2. Kabel 2. Larutan CH3COOH (cuka)
3. Bola lampu 3. Larutan NaCl ( garam dapur)
4. Paku 4. Larutan NH3
5. Paku 5. Larutan KCl
6. Bahan
7. Gelas kimia


e. Langkah kerja
Adapun langkah kerjanya adalah sebagai berikut :
1. Rangkailah alat uji.
2. Isilah gelas dengan larutan asam asetat.
3. Celupkan elektroda kedalam asam asetat.
4. Amatilah bola lampu, perubahan apa yang terjadi?.
5. Ulangi langkah 2-4 dengan mengganti larutan asam asetat dengan larutan uji lainnya.
6. Catat hasil pengamatan dalam tabel.
7. Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatan dan diskusikan pertanyaan diskusi dengan teman satu kelompok.


f. Tabel Pengamatan

g. Pertanyaan diskusi

1. Larutan manakah yang nyala lampunya lebih terang?

..................................................................................................................................................................................................................................................................
2. Larutan manakah yang memiliki gelembung namun lampunya tidak menyala?

......................................................................................................................................................................................................................................................

3. Manakah yang termasuk asam kuat, asam lemah, basa kuat, dan basa lemah?
...................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

h. Kesimpulan
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................